Rabu, 14 Desember 2016

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN DASAR
OLIN
CAA 116 126
KELOMPOK VII
 
clip_image002
 
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN DASAR
Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada
Hari :
Tanggal :
ASISTEN PRAKTIKUM
JOKO AGUS SANTOSO
CAA 115 033

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 2
II. BAHAN DAN METODE
2.1. Waktu dan Tempat ............................................................................... 3
2.2. Alat dan Bahan .................................................................................... 3
2.3. Cara Kerja ........................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan ............................................................................... 4
3.2. Pembahasan ........................................................................................ 5
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan ........................................................................................ 8
4.2. Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN













DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Hasil Pengamatan Besaran Satuan dan Pengukuran Dasar ...................... 4




I. PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori
Fisika berasal dari Bahasa Yunani yang (physikos) artinya, "alamiah", dan (physis) artinya, "Alam" adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruangdan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yangsangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segalamateri (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum sampai lingkungan subatomik. (Genda, 2001).

Pengertian besaran, Satuan dan NST Pengertian Besaran adalah sesuatu yang dapat di ukur dan dinyatakan dalam nilai dengan satuan-satuan tertentu. Dalam pengertian yang laing. besaran dapat juga diartikan sebagai pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya. Dalam ilmu fisika, besaran dan satuan merupakan salah dua hal pokok dalam konsep pengukuran. Ada bermacam-macam jenis besaran menurut kajian ilmu fisika, yaitu: besaran pokok, besaran turunan, besaran vektor, dan besaran skalar Sedangkan pengertian satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran. Pengertian satuan lainnya adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran. Dalam fisika dikenal 2 sistem satuan international, yaitu MKS dan cgs. Satuan international (SI) adalah sistem satuan yang digunakan secara international. Syarat satuan ditetapkan sebagai SI yaitu; nilainya tetap, berlaku international, mudah ditiru dan diperbanyak, mudah diubah (dikonversi) ke satuan lain. Satuan juga dibagi menjadi Satuan baku dan Satuan tak baku. dan NST adalah langkah pertama yang digunakan sebelum menggunakan alat ukur karna untuk menentukan Nilai Skala Terkecilnya. (Slamet, 2008).

Pengertian pengukuran dan fungsinya Pengukuran adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. (Soejoto, 1993).

1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum Fisika Dasar dengan materi Besaran, Satuan dan Pengukuran Dasar yaitu:
1. Mampu memahami dan menggunakan istilah besaran dan satuan secara benar.
2. Mampu menggunakan beberapa alat ukur dasar dengan benar.
3. Menentukan ketidakpastian pada hasil pengukuran dan hasil percobaan.

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Fisika Dasar tentang Besaran, Satuan dan Pengukuran. dilaksanakan pada Senin, 7 November 2016 pukul 13.00 – 14.40 WIB. Bertempat di Laboratorium Budidaya Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Palangka Raya.
2.2. Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum adalah Mistar plastik (30 cm), Jangka Sorong, Timbangan Pegas, Timbangan Buah, Termometer Ruang, Termometer Zat, Altimeter, Hydrometer, Amperemeter, Busur derajat, Soil tester. Sedangkan Bahan yang digunakan adalah Balok, Pipa, Batu, Baterai dan Tanah.
2.3. Cara kerja
Cara Kerja yang digunakan dalam praktikum fisika dasar dengan materi Besaran, Satuan dan Pengukuran Dasar adalah sebagai berikut:
  1. Menyiapkan peralatan ukur yang akan di gunakan dalam kegiatan ini.
  2. Mencari tahu kegunaan dari masing-masing alat ukur tersebut, dan ketahui pula besaran dan satuanyang digunakan alat tersebut.
  3. Mempelajari cara penggunaan alat ukur tersebut dan ketahui pula nilai satuan terkecil (NST) yang sedang digunakan.
  4. Menggunakan alat tersebut sesuai kegunaannya untuk mengukur benda-benda atau kejadian-kejadian yang ada di dalam sekitar tempat anda berada.
  5. Melakukan pengukuran secara berulang (ada pengulangan) untuk mendapat hasil pengukuran yang mendekati kebenaran (rata-rata).
  6. Mencatat semua hasil pengukuran dan pengamatan anda seperti pada tabel yang ada di bawah ini.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil pengamatan
Hasil Pengamatan Alat Ukur Besaran, Satuan dan Hasil Pengukuran.


No
Nama alat ukur
Kegunaan untuk mengukur
Besaran
Satuan
NST
Benda yang diukur
Hasil Pengukuran
1 2 3 Rata2
1. Mistar plastik Panjang Panjang cm 1 mm Balok 0,2 0,2 0,3 0,2
2. Jangka sorong Diameter Panjang Cm 0,02 mm Pipa 3,3 3,2 3,3 3,2
3. Timbang pegas Berat Massa Kg 80 gr Batu 0,2 0,2 0,2 0,2
4. Timbangan buah Massa Massa Gr 25 gr Batu 138 139 138 138,33
5. Termometer ruang Suhu ruang Suhu ̊c 1 ̊c Suhu 33 33 33 33
6. Termometer zat Suhu zat Suhu ̊c 1 ̊c Zat 31 31,2 31,5 31
7. Altimeter Ketinggian tempat Panjang m 20 m Ketinggian 120 160 170 150
8. Hidrometer Kelembapan udara Kelembapan % 1% kelembapan 86 85 84 85
9. Ampremeter Arus dan tegangan listrik Ampere A 0,2 Baterai 3 3 3 3
10. Busur drajat Sudut Derajat ̊ C 1 ̊ Balok 90 ̊ 90 ̊ 90 ̊ 90 ̊
11. Soil tester pH dan kelembapan tanah 0,05 Tanah 5,76 5,75 5,75 5,75



3.2. Pembahasan
Ada beberapa alat ukur besaran dan satuan yang diantaranya adalah Mistar Plastik, Jangka Sorong, Timbangan Pegas, Timbang Buah, Termometer Ruang, Termometer Zat, Altimeter, Hidrometer, Aperemeter, Busur Derajat dan Soil Tester. Dalam Praktikum Fisika Dasar ini, Mistar Plastik dan Jangka Sorong memiliki besaran dan satuan yang sama, Mistar Plastik memiliki NST 1 mm sedangkan Jangka Sorong memiliki NST 0,02 mm. Mistar Plastik digunakan untuk mengukur Panjang Balok, hasil dari 3 kali pengukuran 0,2 mm, 0,2 mm dan 0,3 mm dengan nilai rata-rata 0,2 mm sedangkan Jangka Sorong digunakan untuk mengukur diameter Pipa dengan hasil dari 3 kali pengukuran 3,3 mm, 3,2 mm dan 3,3 mm maka nilai rata-ratanya 3,2 mm. Timbangan adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda. Timbang Pegas dan Timbangan Buah memiliki besaran yang sama yaitu massa. Timbang Pegas dalam praktikum ini digunakan untuk mengukur berat batu. Hasil dari 3 kali pengukuran memiliki nilai yang sama yaitu 0,2 gram maka rata-ratanya 0,2 gram. sedangkan Timbangan Buah, digunakan untuk mengukur massa batu. Hasil dari 3 kali pengukuran memiliki nilai yang berbeda 138 gram, 139 gram dan 138 gram maka nilai rata-ratanya adalah 138,33 gram. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) suhu. disini termometer yang digunakan adalah termometer ruang dan termometer zat memiliki besaran, satuan dan NST yang sama. Termometer Ruang untuk mengukur suhu ruang, dari 3 kali pengukuran memiliki nilai yang sama yaitu 33 ̊ C, maka rata-ratanya 33 ̊ C. Termometer Zat untuk mengukur suhu zat, dari 3 kali pengukuran memiliki nilai yang berbeda yaitu 31 ̊ C, 31,2 ̊ C dan 31,5 ̊ C, maka rata-ratanya 31 ̊ C. Altimeter adalah sebuah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Altimeter disini digunakan untuk mengukur ketinggian tempat, hasil dari 3 kali pengukuran mendapatkan nilai yang berbeda yaitu 120 m, 160 m dan 170 m, maka nilai rata-ratanya adalah 150 m. Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif) dari cairan yaitu rasio densitas cairan kepadatan air. Hidrometer disini digunakan untuk mengukur kelembapan udara dengan satuan dan NST %. Hasil dari 3 kali pengukuran dengan nilai yang berbeda yaitu 86%, 85% dan 84%, maka rata-ratanya adalah 85%. Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus dan tegangan listrik pada baterai, dengan satuan dan besaran ampere. Hasil dari 3 kali pengukuran adalah 3 ampere, maka nilai rata-ratanya adalah 3 ampere. Busur Derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut balok, dengan besaran dan satuan derajat ̊ . Hasil dari 3 kali pengukuran adalah 90 ̊ , maka rata-ratanya 90 ̊ . Soil Tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH dan kelembapan tanah, dengan nilai NST 0,05. Hasil dari 3 kali pengukuran adalah 5,76, 5,75 dan 5,75, maka rata-ratanya adalah 5,75.
Rumusan mencari nilai rata-rata dari hasil percobaan alat ukur Besaran, Satuan, dan Pengukuran Dasar yaitu:

1. Mistar Plastik
clip_image004 = clip_image006 = clip_image008 = 0,2 cm
2. Jangka Sorong
clip_image004[1] = clip_image006[1] = clip_image010 = 3,2 cm
3. Timbangan Pegas
clip_image004[2] = clip_image006[2] = clip_image012 = 0,2 kg
4. Timbangan Buah
clip_image004[3] = clip_image006[3] = clip_image014 = 138,33 gr
5. Termometer Ruang
clip_image004[4] = clip_image006[4] = clip_image016 = 33 ̊ C
6. Termometer Zat
clip_image004[5] = clip_image006[5] = clip_image018 = 31 ̊ C
7. Altimeter
clip_image004[6] = clip_image006[6] = clip_image020 = 150 m
8. Hydrometer
clip_image004[7] = clip_image006[7] = clip_image022 = 85 %
9. Ampremeter
clip_image004[8] = clip_image006[8] = clip_image024 = 3 A
10. Busur Derajat
clip_image004[9] = clip_image006[9] = clip_image026 = 90 ̊ C
11. Soil Tester
clip_image004[10] = clip_image006[10] = clip_image028 = 5,75


Nb : Klik pada gambar untuk melihat rumus diatas

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam sistem Satuan Internasional yaitu Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat Arus, Jumlah molekul, Intensitas Cahaya. Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Panjang dapat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda. Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.

Alat ukur adalah sebuah benda atau alat bisa buatan atau alami yang digunakan untuk mengambil data kuantitatif dari berbagai benda seperti panjang, suhu, waktu, massa, berat, dan sebagainya. Data kuantitatif ini kemudian jadi hal yang sangat penting untuk dilibatkan dalam perhitungan dengan berbagai tujuan.

Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian dikarenakan ada Beberapa penyebab antara lain adanya Nilai Satuan Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, kesalahan paralaks, fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang mempengaruhi hasil pengukuran, dan karena hal-hal seperti ini pengukuran mengalami gangguan. Dengan demikian sangat sulit untuk mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. Oleh sebab itu, setiap pengukuran harus dilaporkan dengan ketidakpastiannya. Ketidakpastian dibedakan menjadi dua, yaitu ketidakpastian mutlak dan relatif. Masing masing ketidakpastian dapat digunakan dalam pengukuran tunggal dan berualang.

4.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan, saya berharap praktikan dapat memahami materi praktikum yang telah dilakukan serta mengetahui prosedur kerja serta alat-alat yang digunakan dalam praktikum agar dapat menggunakannya dengan baik dan benar. Untuk praktikum selanjutnya, saya harap praktikan mampu mengikuti praktikum dengan tertib serta mengikuti peraturan-peraturan selama kegiatan berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Slamet, A., dkk. 2008. Praktikum IPA. Dirjen Dikti Depdiknas: Jakarta.
Genda, P.2001. Sejarah Fisika. FMIPA-UNY: Yogyakarta.
Halliday, David. 2004. Dasar-dasar Fisika Jilid 1 Edisi Diperluas. Binarupa Aksara: Jakarta.
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi Kedua. Binarupa Aksara: Tangerang.
Soejoto, Sustini, E. 1993. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti Depdiknas: Jakarta.